Pages

Selasa, 14 Desember 2010

Jam Indonesia Di Akhirat

Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh tuhan..

Sambil mengantri, manusia yang baru pertama kali ke depan gerbang surga itu pun takjub, melihat di tembok gerbang surga terdapat jam besar & label negara-negara di dunia..

Tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran yang berbeda dengan jam negara lainnya..melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya,

Orang filipina: "malaikat,knapa tuh kok jamnya beda-beda putarannya?"

Malaikat: "oh kcepatan putaran itu berdasarkan tingkat korupsi negara anda, smakin cepat berarti smakin besar tingkat korupsi dinegara anda"

Orang filipina: "oo gitu..(sambil berbisik ke yg lain) emang benar kata org, si estrada korupnya gila-gilaan..tuh jam jadi bukti.."

Orang thailand: "wah brengsek ! Ternyata somchai wongsawat jg korupsi ! Pantas negara gw miskin!!"

Orang singapore: "hahahah jam negara gw slow banget tuh..terbukti negara gw bersih dari yg namanya korupsi..hahaa"

Orang indonesia: (melihat sekeliling,& tdk menemukan jam negaranya) lalu dia pun bertanya,"malaikat, knapa jam negara saya tidak adaa?? Saya tdk melihat adanya jam negara sayaa.."

Malaikat:"maaf,anda dari negara mana?"

Orang indonesia: "indonesia"

Malaikat:"sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini. Coba lihat ksana..jam negara anda kami pakai sebagai kipas angin...

Pengertian POLITIK

Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.

Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"

Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.

Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.

Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.

Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."

Tanggapan Messi atas Isu Naturalisasi Malaysia

BARCELONA (11/12) - Dalam sebuah wawancara di ruang pers Barcelona, gelandang serang Barcelona, Lionel Messi, tidak henti-hentinya tertawa sepanjang wawancara berlangsung. Bintang Barcelona tersebut bahkan terpaksa diberikan tabung oksigen setelah dirinya pingsan beberapa saat setelah salah seorang wartawan mengajukan pertanyaan serius kepadanya.

Xavi, rekan setimnya menuturkan bahwa Messi akhir-akhir ini memang sering tertawa sendiri ketika membaca berita tentang dirinya di media massa. "Sering kali aku melihatnya tertawa sendiri di ruang ganti pemain dengan selembar koran di tangannya. Kadang aku pun heran apa yang membuatnya bisa tertawa seperti itu." Meski begitu, dia tidak begitu peduli dengan kondisi rekannya itu. "Bahkan dia tampil lebih agresif akhir-akhir ini," tambahnya.

Namun apa yang sebenarnya terjadi pada Messi hingga sang pemain terbaik dunia itu pingsan? Dokter Klub Barcelona yang sedang menangani Messi tampak sibuk merawat Messi & belum sempat memberikan pernyataan. Hanya saja, seorang wartawan BBC yang berada di lokasi saat itu menjelaskan, "Dia tertawa sepanjang wawancara berlangsung & langsung jatuh pingsan saat seorang wartawan bertanya, 'bersediakah Anda dinaturalisasi Malaysia?'"(hoax.com)

Perokok vs Bukan Perokok [MANA MOBILNYA?]

Pada suatu hari, di sebuah halte, terjadilah perbincangan antara perokok dan bukan perokok... ini perbincangan mereka...

PR = Perokok

BP = Bukan perokok

[PR mengeluarkan 1 bungkus rokok dari kantung celananya, bermaksud untuk menawarkan kepada orang sebelahnya]

PR : "mo Rokok mas?"

BP : "oh, tidak, saya tidak merokok, trima kasih".

[dalam hati PR bersyukur krna gk berkurang rokoknya, ]

[BP bermaksud penasaran, dan pengin memberi arahan PR supaya tidak merokok, lantas mulailah BP mengawali pembicaraan]

BP : "sehari habis berapa batang rokok mas?"

PR : "biasanya sih 2 bungkus"

BP : "wah, kaya asbak juga ya mas nya, hahaha"

PR : "hehehe"

BP : "sebungkus harganya berapa mas?"

PR : "10.000"

BP : "mas nya udah berapa taon ngrokok?"

PR : "wah, saya udah hampir 20 taon mas, dari smp saya udah ngrokok"

BP : "mmm... lama juga ya mas..."

PR : "iya,"

BP : "begini mas, saya kasih gambaran, 1 bungkus harganya 10.000, satu hari mas habis 2 bungkus, jadi 20.000. kalo satu bulan, jadi 20.000 x 30 = 600.000 jadi satu taon = 600.000 x 12 = 7.200.000 trus mas udah 20 taon, jadi 7.200.000 x 20 = 144.000.000 wah, kalo mas nya gak merokok dari dulu, harusnya udah bisa beli mobil tuh... betul kan mas??"

[PR dengan serius memperhatikan, termenung salut atas perhitungan BP]

PR : "iya ya, betul juga sampeyan... "

[lantas]

PR : "mas umurnya berapa?"

BP : "34"

PR : "wah, sama dong dengan saya... trus, mas nya dari dulu emang gk pernah ngrokok sama sekali?? "

BP : "iya mas, serius... saya gk pernah ngrokok dari dulu... sama skali..."

[dengan lugu, PR pun bertanya]

PR : "kalo gak merokok dari dulu, lalu, MANA MOBILNYA? kan udah bisa beli mobil?"

[dan BP pun tersipu malu dengan teori2 nya, karena tidak bisa membuktikan sendiri, dengan bli mobil]